Wednesday, August 30, 2006

Prosedur Penanganan Penumpang

Macam Penumpang

Di meja pendaftaran penumpang (check-in counter) ada beberapa macam penumpang dalam hal reservasi (pemesanan)-nya, yakni :

  • Penumpang yang sudah OK, di tiketnya tertera OK dan namanya ada di daftar penumpang atau passenger name list (PNL).
  • Penumpang tidak ada record atau no-record, penumpang yang diteketnya tertera OK tapi namanya tidak ada di PNL.
  • Penumpang yang “menunggu” atau stand-by, penumpang yang ada tiketnya belum OK dan namanya juga tidak ada di PNL.
  • Penumpang tidak datang atau no-show, nama penumpang ada di dalam PNL, tetapi yang bersangkutan tidak datang melapor.
  • Penumpang bisa pergi atau go-show, penumpang tidak ada dalam daftar PNL, di tiket belum OK.

Sebelum kita membuka check-in counter, tentu saja kita harus mempersiapkan tempat duduk para penumpang, antara lain :

  • Menyediakan tempat duduk yang telah dipesan penumpang
  • Menyediakan tempat duduk untuk pasangan suami-istri, keluarga, rombongan yang pergi bersama-sama.
  • Jangan menggunakan tempat duduk yang telah dipesan oleh penumpang singgah (transit) atau oleh penumpang di lain airport yang akan disinggahi.
  • Barisan paling depan biasanya untuk penumpang yang membawa bayi.
  • Anak kecil yang pergi sendiri (Unaccompanied Minors/UM) diberi tempat duduk khusus, bisanya dekat gally, supaya mudah diawasi oleh pramugari/pramugara.
  • Jangan memberikan tempat duduk dekat pintu darurat kepada anak-anak, penumpang cacat dan penumpang sakit

Last Minute Change (LMC)

Bisa saja terjadi sewaktu check-in counter sudah tutup, tiba-tiba ada calon penumpang yang datang terlambat dan memberikan alas an keterlambatannya, agar dia bisa terbang pada saat itu juga. Keadaan ini disebut LMC atau penumpang yang diterima pada saat-saat terakhir. Sebelum kita bisa menerima LMC, perlu kiranya diperhatikan hal-hal berikut :

  • Calon penumpang tidak membawa koper/bagasi, sehingga tidak menyebabkan keterlambatan karena masih harus memasukkan bagasi keperut pesawat.
  • Calon penumpang masih punya cukup waktu untuk mengurus imigrasi dan berjalan ke pesawat.
  • Masih ada persediaan makanan di pesawat untuk calon penumpang tersebut, dan lain-lain.

Upgrading/Downgrading

Upgrading dan Downgrading (pemberian kelas yang lebih tinggi atau lebih rendah) kepada penumpang bisa terjadi apabila pesawat kelebihan penumpang (overbook), misalnya di kelas ekonomi, maka penumpang kelas ekonomi bisa dinaikkan (upgrading) ke kelas bisnis, atau bila kelas bisnis penuh bisa dinaikkan ke kelas satu. Tetapi bisa terjadi sebaliknya, jika hal ini bukan kesalahan penumpang, maka ia akan diberi penggantian harga selisih kelas.

Inadmissible and Deportee Passenger

Penumpang yang ditolak memasuki suatu negara sewaktu mendarat di lapangan tersebut inadmissible passenger. Bisa terjadi di bagian imigrasi ditolak memasuki negara tersebut, dengan alasan:

  • Dokumen perjalanan tidak lengkap (paspor habis masa berlakunya, tidak ada visa, paspor palsu, tidak mempunyai cukup dana, dan sebegainya)
  • Terkena daftar hitam (teroris, criminal, pembawa penyakit berbahaya dan menular
  • Alasan politik.

Cara menangani inadmissible passger :

  • Periksa dari penerbangan mana orang tersebut
  • Cocokan namanya dengan passenger manifest
  • Catat penumpang yang ditolak dari bagian Imigrasi itu ; nama, nomor paspor, sebab ditolak, dan tiket untuk kembali kenegaranya.
  • Kembalikan ke negara asal atau negara ketiga dengan penerbangan pertama
  • Antarlah penumpang tersebut ke ruang tunggu keberangkatan
  • Serahkan paspornya kepada pramugara/pramugari (cabin crew) dalam amplop tertutup
  • Kirim telex ke bandarat tujuan tentang penumpang tersebut.
  • Kalau penumpang yang ditolak oleh imigrasi tersebut tidak mempunyai tiket kembali, maka perusahaan penerbangan yang mengangkutnya bertanggung jawab untuk membelikan tiket dan penumpang tidak dikenakan airport tax.

Penumpang dengan Penanganan Khusus

Ada beberapa penumpang yang memerlukan penanganan khusus,misalnya :

  • Orang buta (blind passenger)
  • Ibu yang sedang hamil (expectant mother)
  • Anak kecil yang bepergian sendiri (UM)
  • Orang penting (VIP)
  • Cacat atau lemah (handicapped or infirm passenger)
  • Awak Kapal Laut (ships crew)

Tuesday, August 29, 2006

ILS (Instrumen Landing System)

ILS adalah piranti pendukung navigasi udara yang digunakan untuk memantu penerbangan dalam melakukan pendaratan. Sebagai alat bantu pendaratan ILS mampu membantu para penerbang dalam mendaratkan pesawat dalam keadaan cuaca buruk sekalipun bahkan di bandara-bandara yang mendukung ILS CAT II dan III ILS dapat membantu pendaratan pesawat secara otomatis (Autoland).


Pada saat pilot memutuskan melakukan pendaratan dengan menggunakan ILS maka ia telah memutuskan pendaratan dengan menggunakan instrument. Instrumen ILS terdiri dari :

  • Localizer Transmitter
  • Glidepath Transmitter
  • Outer Marker
  • Approach Lighting System, VASI (Visual Approach Slope Indicator)

ILS digunakan sebagai alat bantu pendukung pendaratan, yang memungkinkan penerbang mendaratkan pesawatnya ditempat atau diposisi yang telah ditentukan. Pesawat harus mendarat tepat ditengah landasan Sebagai acuan pesawat mendarat dengan sudut kemiringan 3 derajat, dibantu oleh sinyal peralatan Localizer dan Glidepath secara berurutan. Aspek horizontal dan vertical sangat dibutuhkan oleh penerbang ketika hendak mendaratkan pesawatnya, dalam mendaratkan pesawatnya penerbang selalu berpatokan pada prosedur pendaratan dengan dibantu fasilitas navigasi sesuai dengan sudut glide slope yang telah ada.

Kategoti ILS ada 3, didasarkan pada kehandalannya :

  • Kategori I : Digunakan dan diizinkan untuk pesawat dengan decision height (DH) diatas 200 ft sebagai referensi ILS.Titik referensi ILS ini berada 150 meter dari tempat pesawat melakukan pendaratan.
  • Kategori II : Digunakan untuk pesawat dengan DH diatas 50 feet dari titik Referensi ILS.
  • Kategori III : Digunakan untuk pesawat dengan DH bebas, tetapi sesuai dengan petunjuk prosedur pendaratan dan clearance yang diberikan.

LOCALIZER

ILS diletakkan di daerah landasan pacu (runway), dimana ILS dilengkapi oleh dua pemancar radio yang memancarkan sinyal-sinyal radio beam. Pemancar yang pertama dinamakan localizer, dimana antenna alat ini diletakkan dipenghujung landasan yang digunakan sebagai approach runway. Alat ini akan memacarkan sinyal radio dengan daya 100 watt (freq 108,10 Mhz sampai 111,95 Mhz) dalam posisi vertical kemana ILS approach akan dipancarkan. Transmitter dan antenna localizer ditempatkan pada posisi yang sama. Pemancar localizer akan memancarkan poisisi letak center line dari pada landas pacu yang akan digunakan. Pemancar localizer akan menghasilkan dua transmitter yang beroperasi dengan channel frekwensi yang sama akan tetapi modulasi amplitude yang berbeda. Stasiun localizer diidentifikasi dengan code 4 angka dengan modulasi pada 1.020 Mhz, juga dengan diidentifikasi dengan sinyal suara.

GLIDE PATH

Pemancar kedua dinamakan glidepath, antenna ini ditemapatkan di suatu lokasi berjarak 150 meter dari pinggir landasan pacu dan berjarak 300 meter (750 ft) dari batas awal landasan pacu (beginning runway). Alat ini akan memancarkan radio beam RF sebesar 4 watt yang sifatnya mendatar/horizontal sekitar 2.5 - 3 derajat menjulang ke atas kearah dimana ILS approach akan dilakukan. Glide slope mempunyai 40 channel dengan spasi 150 khz dalam dengan frekwensi UHF 329,15 Mhz – 335 Mhz.

ILS MARKER BEACON & COMPAS LOCATOR STATION

Marker Beacon terdiri dari 2-3 transmitter yang memberikan informasi tentang precision approach pendaratan, digunakan sebagai alat untuk memberikan koreksi pendaratan yang akan dilakukan. Di stasiun ini jika memungkinkan di instalasi compass locator. Outer Marker digunakan sebagai indikasi petunjuk bagi penerbang untuk meng-intercept jalur glidepath.
Outer Marker biasanya diletakkan 4-6 mil dari runway, dimana OM bekerja dengan frekwensi amplitudo 75 Mhz dengan freq 400 Hz. OM stasiun di identifikasi oleh sinyal suara frkewensi 400 Hz yang secara kontinyu memancarkan sinyal sinyal suara mendatar (1,5 detik) atau mengaktifikan sinyal lampu biru di cockpit pesawat.
Middle Market terletak 0,6 Mil dari runway, seperti OM MM bekerja pada frekwensi amplitude 75 Mhz dengan freq 1.300 Khz. MM secara kontinu memancarkan sinyak suara titik (0,5 detik), mengaktifikan sinyal lampu warna amber di cockpit pesawat.






LOCALIZER & GLIDE PATH

Perpotongan sinyal beam, yakni beam vertical dan horizontal ini akan membentuk garis yang biasanya disebut ILS approach glidepath. Glidepath ini yang akan diikuti oleh penerbang dalam mendaratkan pesawatnya hingga dapat menyentuh landasan pacu tepat ditengah-tengah (centerline) dan tepat touchdown di runway sejauh 350 meter dari beginning runway.
Sinyal glidepath dapat ditangkap pada ketinggan 2.500 ft. Pada saat roda-roda pesawat hendak menyentuh landasan, yakni pada ketinggan 65 ft maka radio altimeter akan bereaksi melakukan flare-out, yakni saat bagi pesawat untuk mengangkat hidung,tetapi pesawat tetap menurun dengan perlahan sampai menyentuh landasan (untuk boeing 737 biasanya kecepatan mendarat 140 knot)

Sunday, August 27, 2006

The Beauty of Flight Attendant

My Brigide with Mbak Wulan "uyang" in PK-KKH, Soekarno Hatta Jakarta

My Brigide, Mbak Fauzia Darwis, Mbak Nita Pangau in PK-KKW

My Brigide with Mbak Fauzia Darwis in Adam Air Flops

Spotting di Hari Minggu


Hari itu minggu sore, aku berangkat seorang diri menuju bandara CGK (soekarno-hatta) / WIII, membawa kameraku yang selalu setia menemaniku. Sambil menunggu brigitte sayangku tiba dari MES (polonia) / WIMM. Kali ini aku memulai spotting dari runway sebelah selatan yakni 25L dari arah timur. Dengar-dengar kemarin pesawat batavia air mendarat darurat, dikarenakan ada kerusakan hidrolik ... tempat spottingku agak berdekatan dengan tempat pesawat batavia itu berhenti. Sudah agak sore memang, tapi aku cuek aja ... heheheh Ini dia hasil rekaman lensaku ...
Boeing 737-400 Adam Air PK-KKD landing at Runway 25L Soekarno-Hatta International Airport, Jakarta.


Boeing 737-200 Adam Air PK-KKN mendarat di 25L Soetta, wah seri 200 ini keliatan cantik juga ya ... nice landing capt !!

Boeing 737-300 Lion Air PK-LIN mendarat di runway 25L Soetta ... wah habis darimana dia ya ... suasana udah mau magrib jadi landing lights terlihat menyala terang ...

Pesawat Boeing 737-400 PK-KKH Adam Air climbing menuju angkasa yang luas ... hehehe selamat terbang pak pilot ...
Masih banyak sih ... tapi kayaknya hasil yang bagus cuma ini aja ... enjoy ya ...
Cheers,
Benfrizs

Wednesday, August 23, 2006

GROUND HANDLING

Dalam suatu operasi penerbangan di bandara ataupun di suatu perusahaan penerbangan, banyak hal yang membutuhkan persiapan dan melibatkan banyak orang dalam mendukung kesiapan penerbangan. Persiapan tersebut diperlukan guna mendukung lancarnya operasi penerbangan dan juga sebagai alat control dalam menjamin keselamatan suatu operasi penerbangan. Persiapan tidak hanya dilakukan oleh awak udara (pilot dan pramugari) melainkan oleh awak darat juga. Persiapan yang dilakukan oleh awak darat tertuang “garis besar tata operasi darat.


Tata Operasi Darat (TOD) atau Ground Handling mencakup antara lain :



  1. Prosedur keberangkatan dan kedatangan penumpang

  2. Prosedur keberangkatan dan kedatangan cargo/mail

  3. Prosedur keberangkatan dan kedatangan pesawat udara

  4. Lay out sebuah airport

  5. Membaca ABC Guide, Time Table, Travel Information Manual (TIM)

  6. Cara menghitung flight time

  7. Cara memeriksa Paspor, Visa, Health Certificate, Tiket, Fiskal, Airport Tax

  8. Aircraft and the positioning of the transportation equipment

  9. Hal-hal yang berhubungan dengan pesawat udara :
  • Cleaning (membersihkan)

  • Catering (penyediaan makanan dan minuman)

  • Fuelling (pengisian bahan bakar)

  • Marshalling / parkir (memarkir pesawat)

  • Push back (alat pendorong pesawat)

  • Maintenance (pemeliharaan)

Prosedur Keberangkatan Penumpang

Yang perlu dipersiapkan petugas sebelum di check-in counter dibuka :


  • Passenger manifest

  • Boarding Pass

  • Baggage claim tag

  • Lab tag lainnya seperti : security tag, priority tag, fragile tag, group tag, name tag, checked baggage tag.

  • Excess baggage ticket

  • Seat allocation, khusus pemesanan special seat

  • Purser Information

  • Form Passenger Baggage Weight Sheet (PBWS)

  • Form Passenger Transfer Message (PTM)

  • Form Baggage Allowance, serta cara menghitung excess baggage

Passanger Manifest


  • Passenger Name List, dengan destination (tujuan)-nya

  • Special request, seperti seat, meal, wchc (whellcairs) atau kursi roda.

  • Special Information seperti VIP, UM, INF (Infent)

  • Connecting Flight





Boarding Pass

  • Flight/Date, Name, Gate, Seat, Boarding Pass Number, Destination

  • Warna dari boarding pass menunjukkan kelas penerbangan (Merah untuk first class, Biru untuk business class, Hijau untuk economy class, Kuning untuk infant, Putih untuk airline staff atau discount ticket)



Baggage Ticket Tag

  • Single sector untuk satu destination, misalnya hanya Medan, atau Surabaya

  • Multi sector untuk bagasi yang melalui beberapa negara transit, misalnya Jakarta menuju Hongkong, harus melalui Singapore.

  • Untuk Airline Staff atau discount ticket, yang bisa diturunkan di setiap transit station, kalau tempat duduknya penuh.

  • Final Destination

  • Rush Tag untuk pengiriman bagasi yang ketinggalan atau dikirim tanpa name penumpang/pemiliknya.

Label-Label (Tags) Lain yang Perlu


  • Security Bag

  • Online Baggage tag, direct journey between two points

  • Interline Baggage tag, more than one carrier

  • Cabin baggage tag, unchecked baggage

  • Priority tag : first class, VIP Passanger

  • Checked Baggage Sticker/Label : untuk kotak-kotak supaya tidak tertukar dengan cargo.

  • Name Label

  • Fragile and Damage Tag / Sticker : sticker untuk barang pecah belah

  • Unaccompanied Minors (UM)

  • Perishable

  • Live Animal (AVI)

Excess Baggage Ticket


  • Perlu mengetahui cara menghitung excess baggage, baik menurut weight maupun piece system

  • Nomor tiket penumpang, kelebihan berapa, harga per kilo, per potong, perusahaan penerbangannya, jumlah yang harus dibayar, tax, total yang harus dibayar, bentuk pembayaran.




Cara Memeriksa Travel Document
  • Tiket : apakah namanya ada di passenger manifest, class, flight number, carrier, validity, booking status (OK, RQ, Open)
  • Paspor : apakah foto dipaspor sama dengan orangya dan namanya sama dengan di tiket. Validity dan keadaan paspor.
  • Visa negara asal / tujuan / transit, apakah ada anggota keluarga yang ikut.

Seat

  • Apakah sudah request ?
  • Pergi sendiri ataukah dengan orang lain, UM, WCHC, Mother with infant, stretcher.
  • Formulir yang Diperlukan
  • PBWS (Passengers and baggage weight sheet); station, flight, date, version, number of seat, destination and class, adult, child, baggage.
  • PTM (Passenger Transfer Massage)
  • SOM (Seat Occupied Message)
  • Special Information Message seperti VIP, UM, WCHC, VGML, MOML.
  • Purser Information
  • Untuk special food, UM, VIP

Prosedur Kedatangan Penumpang

Petugas di bagian kedatangan pesawat/penumpang haruslah mengetahui jam-jam kedatangan pesawat (ETA = Estimated Time Arrival), sehingga bisa mempersiapkan diri. Mereka juga harus mengetahui apakah ada penumpang yang transit, yang ditansfer, dan yang turun di tujuan akhir. Penumpang yang akan transit akan diberi transit card. Yang ditransfer atau pindah pesawat akan segera dibantu sehubungan dengan tempat duduk, bagasi. Dan bagi mereka yang sampai ditujuan akhir, akan dibimbing ke bagian imigrasi untuk pemeriksaan pasor, visa, lalu ketempat pengambilan bagasi. Jika ada bagasi yang hilang atau rusak, penumpang dipersilahkan ke bagian lost & found untuk melaporkan kejadian.

Bandar Udara Tjilik Riwut

LANDASAN TJILIK RIWUT DIPERPANJANG

Landasan Bandar Udara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tahun ini diperpanjang menjadi 2.550 meter. Tahun 2007 Pemprov Kalteng berencana menambah panjang landasan menjadi 2.500 meter, termaksud penambahan lebar menjadi 45 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar. Saat ini Bandar Tjilik Riwut mempunyai lebar landasan 30 meter, dimana baru bisa didarati oleh pesawat Boeing 737-200 atau pesawat yang lebih kecil dari itu.
Direncanakan perpanjangan dan penambahan landasan pacu tersebut akan memakan biaya Rp. 18 Milyar tahun 2006 ini, sedangkan untuk tahun 2007 pemprov sudah menganggarkan anggaran Rp.50 Milyar. Selain penambahan tersebut pemprov juga akan menambah fasilitas bandara yang lain.
Saat ini penerbangan dari Palangkaraya ke pulau Jawa atau sebeliknya dilayani maskapai Sriwijaya Air dan Batavia Air sekali penerbangan ke Jakarta (vv) dan setiap hari Palangkaraya-Surabaya vv yang dilayani Batavia Air. Selain itu juga ada penerbangan ke Banjarmasin (Kalsel) serta Sampit dan Pangkalan Bun (Kalteng), yang dilayani Merpati Nusantara dan Deraya.
Selain Bandara Udara Tjilik Riwut yang beroperasi di Kalteng ada dua bandara lagi yang beroperasi di Kalteng yakni Bandara H Asan di Sampit dan Bandara Iskandar di Pangkalan Bun, dimana keduanya hanya bisa didarati oleh pesawat sejenis Fokker-27 atau Fokker-28 atau yang lebih kecil.
Ada Juga bandara pendukung seperti Bandara Beringin di Muara Teweh, Bandara Sangu di Buntok, Bandara Puruk di Cahu, Bandara Kuala Pembuang, Bandara Tumbang Samba, Bandara Sangkalemo di Kuala Kurun.
Source : Kompas

Tuesday, August 22, 2006

FOO Tugas dan Wewenangnya

Beberapa hari belakangan ini, terdengar kabar pemecatan 40 karyawan PT.Adam Air Sky Connection. Latar belakang pemecatan itu masih simpang siur dan banyak rumor dibelakang itu semua. Saya dalam hal ini tidak akan mengomentari peristiwa tersebut, tetapi saya akan melihat apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab karyawan yang diberhentikan tersebut. Menurut kabar, karyawan yang diberhentikan adalah karyawan yang bertugas sebagai Fligh Operation Officer (FOO) / Dispacther. Apa sih FOO itu dan apa sih tugasnya ?

FOO dalam manual versi di Internet adalah “flight operation officer. The person at an airport or other location who oversees those activities specifically related to air traffic” atau dalam bahasa Indonesia, tugas FOO adalah orang yang bertugas di airport, yang mempunyai kemampuan yang berhubungan dengan lalu lintas udara. Apa cuma sedemikian pengertian dari FOO ?

Dari diskusi yang saya dapat dari rekan-rekan saya di indoflyer.net, seorang FOO adalah seseorang yang mempunyai tugas :
  1. Melakukan Perencanaan Penerbangan (Perfomance flight and planning)

  2. Cuaca (Meteorology)

  3. Mengerti teknis pesawat secara umum (Aircraft General knowledge)

  4. Mengerti prosedur operasional (Operational Procedur)

  5. Mengerti Navigiasi Radio dan Prinsip-prinsip penerbangan.

Dari hasil diskusi di forum diketahui bahwa :

  1. FOO membuat catatan aircraft rotation, yakni mengatur pesawat mana yang akan dipakai pada penerbangan tersebut. Hal ini kadang cukup merepotkan dikarenakan banyak kendala antara lain pesawat yang rusak, pesawat pengganti datang terlambat atau sebab-sebab lain.

  2. FOO membuat perencanaan penerbangan dengan melihat NOTAM (catatan kondisi khusus penerbangan) di Departure Airport atau Destination Airport, TAFOR / METAR/SIGWx/Upper Wind Chart (hal ini berkaitan dengan kondisi cuaca, suhu dan tekanan airport dan selama penerbangan).

  3. FOO membuat perencanaan jumlah bahan bakar yang akan dipakai, biasanya setelah diketahui berat keseluruhan pesawat dari hasil perhitungan load sheet. Bahan bakar yang dibawa harus cukup dalam menempuh tujuan dan cadangan. Tak lupa bahwa faktor cuaca sangat berpengaruh dalam pemakaian bahan bakar.

  4. FOO membuat ATC-Flight Plan, yakni rencana pernerbangan yang telah disusun untuk dilaporkan ke ATC. ATC Flight Plan berisi data pesawat, Jenis dan tipe pesawat, jam berangkat, jam masuk Flight Information Region (FIR).

  5. Membuat load sheet, untuk menentukan jumlah berat yang boleh diangkut pesawat (berat pesawat = bahan bakar + penumpang + cargo+bagasi), hal ini perlu untuk menentukan kecepatan akan take off (v1, vr, v2) dan ujungnya tentu pemakaian bahan bakar.

Melihat tugas FOO diatas, dipastikan bahwa pekerjaan FOO adalah benar-benar crucial dalam sebuah operasi penerbangan. Sayang sekali harus ada berita tak sedap yang terjadi.
Cheers.

Monday, August 21, 2006

Spotting 10 April 2006


Tanpa ada rencana dan persiapan sebelumnya aku berangkat spotting ke soetta (soekarno-hatta) sehabis mengantar pacarku brigitte. Aku langsung menuju RW 25R di sebelah timur landasan. Tempat spotting memang agak masuk kedalam kampung-kampung ... so aku jadi harus meninggalkan kendaraanku di samping pintu masuk timur landasan ... terlebih sebelumnya menitipkan untuk menjaga mobilku. Aku berjalan sekitar 20 menit kearah kampung-kampung ... tak dinyana dan tak diduga ketemu manda, edo, bang yongis di jalan. Wah so magic ... ketemu teman yang sama gila ujarku. Here is my picture ...
Boeing 747-400 KLM milik maskapai penerbangan Belanda ... landing ... waaaaa gede banget pesawatnya ...


Airbus A330-300 Qatar Airlines ... is in final taxi and ready for take off ... wah spotting kali ini benar-benar muantap buanget ...

Boeing 747-300 Saudi Arabia Airlines ... lineup di RW 25R ... its a very big ...big airplane ... no wonder

Boeing 777 Singapore Airlines mendarat ... wah kelimis sekali ... ketauan pesawatnya benar-benar dicuci tiap hari kali ... heheheh


Boeing 737-200 ADV Merpati Nusantara Airlines landing di 25R ... wah dari mana dia ya .... heheh nice landing captain ...

HUT TNI AU (Unpublished Photo)

Hahahahahhah .... ini dia manuver paling indah ... bom burst ... yang dilakukan hawk 100.200 TNI AU ... setelah foto ini, aku bermasalah dengan PM ... hahahahahah dasar gila tuh PM.
Tapi aku aku udah cukup puas dengan semua ini ... aku bisa nge-foto langsung pesawat tempur ... hahahahahahahah asik !!!
Helicopter Colibri dan helikopter ... aduh apa lagi ya ... aku lupa membuat formasi angka 60 diatas lapangan upacara ... wow its so magic ... !!!!


Para Pegawai negeri, pelajar dan prajurit angkatan udara baik dari wara, paskhas dan para penerbang sipil diundang dalan perayaan tersebut ... hanya aku sendiri mungkin tamu yang tak diundang dan paling tidak dinginkan mungkin .... heheheheh ...

Pesawat BAE-146 PK-PJJ milik sekertariat negara, terlihat di apron pada hari itu, pesawat ini dulu dipakai keluarga kerjaaan inggris, sebelum disewa oleh Metro TV untuk kampanye bos mereka dalam pemilihan ketua golkar dan pemilihan anggota DPR/MPR,mas surya paloh ... heheh sekarang di pake oleh Setneg, i wonder ... kok ngak pernah keliatan terbang ya ... pesawat ini kan lumayan canggih ...

Friday, August 18, 2006

My Lady at Work


Dari semua post yang aku buat, post ini yang teristimewa, disini aku ingin memberitahukan kepada dunia ini, bahwa kau adalah yang terbaik dalam hidupku. Mengenal dirimu membuat aku hidup dan bergairah, dan kejatuhan dan keterpurukan tak kurasakan sebagai keputusasaan. Itu semua berkat dirimu sayangku. Didalam hidupku, hanya satu yang aku cintai yakni dirimu.
Keindahan dan kecantikanmu, membuat duniaku runtuh dan tak bergerak. Aku memujamu bagikan dewi kesuburan, dan dirimu adalah terang dalam gelap malamku. Bersamamu aku ingin sisa hidupku.

Boeing 747-300 Saudi Arabian Arlines


Saudi Arabia Airlines Boeing 747-300, maka a final turn on Run Way 25R, Soekarno Hatta, International Airport Posted by Picasa

HUT TNI AU KE 60

Hari itu kamis, tanggal 9 April 2006, aku bersama kekasih tercintaku Brigide menghadiri HUT TNI AU ke 60 di Halim Perdana Kusumah. Penjagaan sangat ketat dan berlapis, tapi untunglah pacarku inikan pramugrari...so aku ngak kesulitan memasuki daerah yang dibilang restricted.
Jam 8.00 pagi upacara sudah dimulai ... dan tibalah moment yang sangat kutunggu-tunggu, yakni demo udara. Terus terang saja ini adalah pengalaman baru, dulu aku pernah melihat demo udara tapi di Indonesia Air Show 96 di Cengkareng. Ini beda, kali ini aku disarang militer, dan banyal PM yang galak-galak ... heheheheh ... (tp memang galak) ... hampir aja kameraku ngak selamat gara-gara ngak boleh mengambil gambar, padahal banyak orang lain yang menggambil gambar ... malah memakai Video Camera lagi ... aku ngak tau kenapa PM yang satu itu ngak mau peduli ... tapi udahlah ... yang penting aku udah dapat gambar-gambar yang aku mau ...
so teman-teman ini gambarnya ...
Enjoy !

F-5E TNI AU melakukan overpass flying diatas lapangan upacara, wah benar-benar rendah, mereka hanya terbank 1000ft asl. Formasi yang sungguh sulit dikarenakan pada saat itu bisa saja terjadi crosswind karena dikabarkan angin waktu itu diatas 5 knot.

Formasi Angka 60 dibuat oleh F-5 Tiger, Hawk 100 dan Hawk 200, benar-benar rapi dan perlu kedisipinan yang tinggi dalam membuat formasi rapat seperti itu.
Bay the way ... mengenai PM itu ... I hate him !!!
But ... thanks for my beutiful sweet heart, for take me came a long with her. I Love U ...
Cheers

Thursday, August 17, 2006

Boeing 787

Ada kabar baru nih ... katanya untuk pilot2 yang sudah mempunyai rating boeing 777 ngak perlu lagi pelatihan simulator untuk boeing 787.... hebat juga ... mau ngikut-ngikut airbus ... heheheh
O iya ini beritanya ...
Manufacturer thinks pilots could make switch from 777 without full-flight simulator training by using new method
Boeing is in talks with the US Federal Aviation Administration and other regulatory authorities to allow pilots to transition to the 787 from the 777 without having to go through a full-flight simulator.
"It is a challenging goal," says 787 training director Alfred Nader, who adds: "We're taking advantage of new training and teaching methodology to come up with a revolutionary training system for a revolutionary new aircraft." The system, being developed with Boeing's full-service airline training subsidiary Alteon, will include more advanced computer-based training (CBT) that is linked to full-flight simulators, and touchscreen, flat-panel trainers that will replace traditional CBT. "Desktop simulators will also replace traditional maintenance-based trainers," says Nader.
Using a mixture of CBT, scenario-based training and flat-panel simulators instead of the current fixed-base and full-flight simulators, Boeing believes the transition from 777 to 787 could be accomplished in five days. "We think it's do-able," says Nader, who adds: "We've talked with the authorities and it could be achievable."
To aid transition, Boeing is designing the standard flightdeck to incorporate dual head-up-displays, electronic flight bags and logbooks, as well as GPS-guided precision approach capability with a required navigation performance of 0.1nm (0.18km). The flightdeck is designed for "mixed-fleet flying" and to make conversions relatively straightforward for crews coming from other Boeing types, particularly those with glass cockpit displays from the 757/767.
Crews coming to or from the Next Generation 737 and 757/767 will require eight days of "differences" training, while 10 days will be needed for crews transitioning from the 747-400 to the 787. The current transition time from non-Boeing types is 21 days. "We are looking at shortening that time from Airbus types to the 787 and any Boeing aircraft," Nader adds.
To aid the planning and approval process, Boeing and Alteon have developed a pilot qualification plan (PQP) and a separate mechanic qualification plan (MQP). The PQP was first used for the 737NG, while the MQP "is a first for us" says Nader
Resource : Flight International 15/08/2006

Be a Pilot


Be a pilot ... mmm kata-kata yang indah ... dan tidak mudah, kadang diantara gemuruh dan getar di ujung landasan membuat aku berhenti dan merenung ... ah seandainya ... hahah aku cuma bisa tertawa kecil.
Aku cuma punya momen kecil ini, dan itu pun sudah membuat bahagia pikirku ... sambil kuteruskan memencet shutter kamera ku ... dan berkata kembali ... aku bahagia ...

Friday, August 11, 2006

Sore Hari di Runway 25R Soekarno Hatta, Jakarta



Suara gemuruh Airbus A330-300 membuatku kagum dan ternganga bangga, wah ... merdu sekali suaranya dan ... mmmmm bau avtur terbakar ... seperti bunga mawar ... ahhh aku seperti orang gila sendirian.
Kupacu langkahku agar semakin dekat dengan Runway 25R, kugemgam erat Olympus E-20p kesayanganku agar bisa menikmati pemandangan indah ini. Sore itu akupun membawa mainan baru yaitu CANON XL2 ... mmm semakin tak sabar ingin sampai diujung landasan.
Sebenarnya ini bukan tempat umum, menurut UU yang ada, aku ngak boleh masuk daerah bandara sedalam ini ... ahhhh persetan dengan peraturan gumanku ...
Dikalangan teman-teman yang sama gilanya seperti aku ini, kami disebut spotter, yakni orang-orang dengan keinginan dan kegilaan untuk mengabadikan momen pesawat terbang dengan lensa kamera kami. Kami semua sama dan punya satu kata universal "airplane is sexy things in world" , bahkan aku pun bisa tidak makan-makan hanya untuk mengikuti kegilaan ini.
Kami mempunyai satu perkumpulan, dan kami saling kenal disitu ... ahhh aku tidak gila sendirian ujarku pada saat pertama kali aku ikut forum ini ... hehehehehe
Sampai juga aku di landasan ... aduh capek juga, tapi semua hilang karena "wanita-wanita" ini hadir menghiburku ... ooooooooo indahnya .... ujarku
Sore itu indah sekali ...








Berlangganan, masukkan e-mail Benfrizs Personal Blog!


powered by Bloglet
www.flickr.com
This is a Flickr badge showing public photos from benfrizsmalau. Make your own badge here.